Banyak orang yang khawatir akan hamil ketika selesai berhubungan intim.
Tentu saja lantaran keduanya pasangan tersebut tidak ingin memiliki
keturunan dulu. Alasannya, tentu banyak, terlebih bagi pasangan yang
belum resmi menjadi pasangan suami istri.
Salah satu yang marak diperbincangkan dan juga dipakai oleh banyak orang
saat ini yakni penggunaan alat kontrasepsi. Selain itu, tentu saja ada
beberapa yang lainnya. Tapi seberapa ampuh dan aman alat-alat tersebut?
Metode pencegahan kehamilan bekerja dengan cara mencegah agar sperma
tidak sampai bertemu denga telur dan membuahinya. Beberapa alat pencegah
kehamilan memang berhasil, tapi ada baiknya anda mengetahui beberapa
metode pencegah kehamilan yang dipercaya orang mampu mencegah sperma
bertemu telur.
1. Menarik keluar
Metode ini mensyaratkan laki-laki menarik keluar penisnya dari vagina
pasangannya sebelum ia ejakulasi. Teori yang bagus, tapi tak peduli apa
yang dia katakan, dia tak bisa mengetahui secara pasti kapan dia
mengalami ejakulasi. Dan sekalipun dia mengetahuinya, ada beberapa tetes
seman yang terdapat diujung penisnya sebelum dia ejakulasi yang bisa
menyebabkan hamil atau terinfeksi AIDS.
2. Metode kalender
Metode ini berarti kamu mencoba berhubungan intim pada saat-saat
tertentu dimana kamu sedang tidak subur dan secara teoritis tidak akan
membuatmu hamil. Sperma bisa hidup dalam sistem reproduksi selama enam
hari. Jadi ini cukup riskan dan banyak perempuan yang secara tidak
segaja hamil dengan cara ini.
Kini kamu mengetahui apa saja yang seharusnya tidak kamu lakukan,
berikut ini beberapa metode yang benar-benar mampu mencegah kamu dari
resiko kehamilan. Beberapa dari mereka, seperti Pil, Norplant
Depo-Provera berangkali memiliki efek samping yang mesti kamu tanyakan
kepada doktermu.
Dari semua metode pencegah kehamilan, kondom yang dilengkapi dengan
spermisida tetap menjadi pilihan pertama karena pertama harganya yang
murah, dijual bebas dan bisa mencegah dirimu dari infeksi AIDS dan
penyakit-penyakit kelamin lainnya dan tentu saja mudah untuk digunakan.
Tak hanya itu kemasan dan bentuknya hingga rasanya yang kemudian
beraneka ragam menjadi daya tarik tersendiri.
Pemakaian kondom juga harus perlu hati-hati. Ini untuk mencegah sperma
bisa masuk. Ketika laki-laki menarik penisnya dari vagina pasangan, dia
harus menahan kondomnya agar tidak ada kemungkinan sperma merembes lewat
pangkal penisnya kedalam vagina. Bila tidak, semua usaha akan sia-sia.
Kondom juga menjadi cara yang paling mudah dan bisa diterima untuk tetap
tidak hamil dan bebas infeksi penyakit kelamin.
3. Pil
Banyak sekali pil-pil pencegah kehamilan, pil-pil kombinasi yang
menggunakan kombinasi hormon adalah pil yang sangat efektif. Pil bekerja
mencegah kehamilan dengan melindungi indung telurmu agar tidak
melepaskan telur. Jika, secara kebetulan sebuah telur terlepas, pil juga
menghalangi telurmu tidak tertanam dengan cara menjaga saluran urinemu
tidak terlalu tebal. Inilah alasannya mengapa memakai pil seringkali
menyebabkan mensturasi terasa ringan dan tidak cepat. Akhirnya pil
mempertebal muncul serviks yang berarti mempersulit telur yang berusaha
melewatinya. Bagi beberapa laki-laki yang merasa tidak nyaman bila harus
memakai kondom selama bercinta pil menjadi pilihan terbaiknya.
4. Norplant/Susuk
Adalah termasuk hormon yang cara kerjanya tidak berbeda dengan pil.
Dokter akan menanamkan kedalam lengan tanganmu enam benda kecil sebesar
batang korek yang akan terus-menerus melepaskan hormon. Mereka bisa
dipakai selama lima tahun dan bisa mendapatkan gantinya yang baru. Cara
pencegah kehamilan ini dianggap aman dengan tingkat pencegahan lebih
dari 99 persen.
5. Depo-Provera atau Injeksi
Adalah hormon yang diinjeksikan kedalam pantatmu atau tanganmu oleh
dokter setiap tiga bulan sekali. Ia juga memiliki cara kerja mirip
dengan Pil dan Norplant. Depo-Provera memiliki tingkat pencegahan
kehamilan lebih dari 99 persen dan harganya yang relatif murah.
6. Diagfragma/Kap Serviks
Keduanya adalah kap-kap karet yang dimasukkan kedalam vaginamu kira-kira
enam jam sebelum berhubungan intim. Mereka akan menutupi pembukaan
serviks sehingga sperma tidak bisa masuk kesana. Spermisida juga
disertakan dalam kedua produk ini sebagai sejata sperma tambahan. Kamu
harus mengunjungi dokter agar bila terpasang dengan betul dan harus
memiliki resep untuk mendapatkan diafragma atau kap serviks. Mana yang
akan anda pilih? Tentu saja tergantung dengan kesepakatan anda dan
pasangan.
Kamis, 08 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar